Maman Abdurrahman (lahir di Jakarta, 12 Mei 1982; umur 29 tahun) adalah pesepak bola putra Indonesia yang bermain di Liga Super Indonesia dan bertinggi badan 174 cm. Ia berposisi sebagai bek dan bermain untuk Persib Bandung.
Maman Abdurrahman pada Liga Indonesia tahun 2006 mendapatkan predikat menjadi Pemain Terbaik. Namanyapun masuk ke dalam timnas Peter Withe pada Piala AFF namun tidak dimainkan. Timnas tersebut akhirnya tidak lolos ke babak selanjutnya.
Secara teknik dan kualitas, Maman ideal sebagai seorang bek tengah. Dia pintar memotong umpan - umpan lawan dan tangguh saat berduel, tidak mengenal kompromi saat menjaga lawan, bermodal tubuh yang tinggi dan tegap Maman jago dalam adu badan. Dia pun sigap dalam mengantisipasi bola - bola lambung. Pun memiliki tendangan keras. Pemain ini pernah menyandang ban kapten PSIS Semarang maupun Timnas Indonesia.
Prestasi
Pemain terbaik Liga Indonesia 2006
Peringkat ketiga Liga Indonesia 2005 bersama PSIS Semarang
Runner Up Liga Indonesia 2006, bersama PSIS Semarang
Runner Up AFF Suzuki Cup 2010 (timnas)
Peringkat ketiga Liga Indonesia 2005 bersama PSIS Semarang
Runner Up Liga Indonesia 2006, bersama PSIS Semarang
Runner Up AFF Suzuki Cup 2010 (timnas)
Persib
SEMPAT dikabarkan bakal hengkang ke Sriwijaya FC Palembang, Maman Abdurahman (29) nyatanya tetap bertahan di PERSIB Bandung. Bagi Maman, ini adalah musim keempatnya bersama "Maung Bandung" yang sudah dibelanya sejak tahun 2008. Selama rentan waktu tersebut, Maman selalu menjadi pilihan utama di tim inti, baik di era kepelatihan Jaya Hartono, Robby Darwis, Jovo Cuckovic maupun Daniel Roekito.
Dalam tiga musim sebelumnya, pemain kelahiran Jakarta, 12 Mei 1982 ini sudah membela PERSIB sebanyak 88 kali di pentas Liga Super Indonesia (LSI). Catatan ini merupakan rekor penampilan terbanyak pemain PERSIB sejak era LSI yang dimulai pada musim 2008-2009. Jumlah penampilan Maman lebih banyak dari Eka Ramdani (86 kali), Hariono (82) dan Nova Arianto (80).
Kendati penampilannya di lini belakang tidak jarang mendapat sorotan publik sepak bola Bandung karena terkadang ceroboh, mantan pemain nasional yang dibesarkan Persijatim Jakarta Timur ini selalu berusaha tampil total untuk PERSIB. Wajar kalau kemudian banyak orang menilai Maman pantas menjadi kapten tim PERSIB sepeninggal Eka Ramdani ke Persisam Putra Samarinda.
Kendati tidak akan menolak jika kepercayaan itu diberikan kepadanya, Maman mengaku tidak terlalu berambisi mengejar jabatan ban kapten PERSIB. "Menjadi kapten PERSIB, bukan prioritas saya sekarang ini. Yang menjadi fokus perhatian saya saat ini adalah bagaimana meningkatkan performa agar mendapatkan tempat di tim inti," kata Maman.
Pemain terbaik Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini merasa perlu lebih fokus karena peta persaingan perebutan posisi inti di dalam skuad PERSIB yang kali ini dibesut pelatih asal Kroasia, Drago Mamic, semakin ketat. Kehadiran sejumlah pilar tim nasional di sektor pertahanan menjadi ancaman tersendiri buat dominasi Maman dalam tiga musim terakhir.
Memasuki tahun keempatnya bersama PERSIB, Maman tentu saja punya harapan besar. Ia ingin membantu PERSIB mewujudkan impian jutaan bobotoh untuk menjadi juara.
Dalam tiga musim sebelumnya, pemain kelahiran Jakarta, 12 Mei 1982 ini sudah membela PERSIB sebanyak 88 kali di pentas Liga Super Indonesia (LSI). Catatan ini merupakan rekor penampilan terbanyak pemain PERSIB sejak era LSI yang dimulai pada musim 2008-2009. Jumlah penampilan Maman lebih banyak dari Eka Ramdani (86 kali), Hariono (82) dan Nova Arianto (80).
Kendati penampilannya di lini belakang tidak jarang mendapat sorotan publik sepak bola Bandung karena terkadang ceroboh, mantan pemain nasional yang dibesarkan Persijatim Jakarta Timur ini selalu berusaha tampil total untuk PERSIB. Wajar kalau kemudian banyak orang menilai Maman pantas menjadi kapten tim PERSIB sepeninggal Eka Ramdani ke Persisam Putra Samarinda.
Kendati tidak akan menolak jika kepercayaan itu diberikan kepadanya, Maman mengaku tidak terlalu berambisi mengejar jabatan ban kapten PERSIB. "Menjadi kapten PERSIB, bukan prioritas saya sekarang ini. Yang menjadi fokus perhatian saya saat ini adalah bagaimana meningkatkan performa agar mendapatkan tempat di tim inti," kata Maman.
Pemain terbaik Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini merasa perlu lebih fokus karena peta persaingan perebutan posisi inti di dalam skuad PERSIB yang kali ini dibesut pelatih asal Kroasia, Drago Mamic, semakin ketat. Kehadiran sejumlah pilar tim nasional di sektor pertahanan menjadi ancaman tersendiri buat dominasi Maman dalam tiga musim terakhir.
Memasuki tahun keempatnya bersama PERSIB, Maman tentu saja punya harapan besar. Ia ingin membantu PERSIB mewujudkan impian jutaan bobotoh untuk menjadi juara.
0 komentar:
Posting Komentar