Ada satu quote yang paling sering dikutip oleh bobotoh Persib, yaitu “Persib besar oleh cacian, pujian adalah racun.” Quote milik Ajat Sudrajat.
Dalam acara peluncuran buku Jejak Maung Ngora yang bertempat di balaikota
Bandung, Ajat menjawab, “Itu artinya Persib jangan tutup telinga atas kritik-kritik yang
disampaikan bobotoh. Dari dulu, kultur kritikan dari bobotoh ke tim Persib itu sudah pasti ada. Tinggal bagaimana sikap Persib untuk menyikapinya.”
Pun demikian dengan apa yang terjadi saat ini. “Namun yang berbeda adalah sekarang PT PBB, dalam hal ini, seakan menutup telinga atas masukan atau kritikan dari bobotoh,” katanya.
Ia memberi contoh, sudah sering para mantan pemain Persib memberi masukan agar asisten pelatih Robby Darwis diganti oleh orang lain, misalnya Mustika Hadi. Hal itu juga dengan pertimbangan jelas, dimana peran Robby sebagai asisten menurut mereka tidak berhasil memberikan pengaruh yang signifikan. Sementara Mustika sudah menunjukan kelayakannya dengan gelar juara di tingkat junior.
PT PBB, sebut Ajat tidak perlu takut akan kritik yang dilakukan bobotoh. Sebab apa yang disampaikan bobotoh adalah untuk kebaikan dan prestasi Persib semata. Apalagi saat ini PT PBB sebagai pihak yang sudah diberi kepercayaan oleh Pak Dada atau pemerintah kota dan masyarakat Bandung (pemilik klub sewaktu jaman amatir) untuk memegang sebuah klub legendaris. “Sudah pasti ini karena kanyaah kita untuk nama besar Persib.
Jaman saya dulu juga sama, bobotoh mengkritik kita untuk kebaikan bersama. Hasilnya kan bisa dilihat sendiri waktu itu,” lanjut Ajat.
Dari situasi yang terjadi akhir- akhir ini di Bandung, Ajat berharap PT PBB bisa
mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi krisis prestasi seperti saat ini. Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan komunikasi, yaitu mendengar masukan dari bobotoh dan para mantan pemain Persib.
Thank you for visited us, Have a question ? Contact on : bluearea_persib@yahoo.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
0 komentar:
Posting Komentar